Sabtu, 16 April 2011

pak es

Berjalan menyusuri pemukiman, berharap bisa pulang cepat tanpa harus kehujanan lagi. Karena awan awan nakal mulai mengelilingi atmosfir Malang siang itu. Tertegun sejenak melihat sosok mungil kecil tak berdosa yang sedang menangis sesenggukan di seberang jalan. Sepertinya anak itu menangis sehabis berkelahi dengan kakaknya, yang berada tepat disampingnya. Dan lucunya kakak anak tersebut muram wajahnya karena dinasehati oleh teman sebayanya. Dalam hati pun berkata,
"perjalanan pulang yang diisi sinetron anak-anak"
Sambil senyum senyum tak jelas. Akupun terus berlalu menyusuri rumah-rumah yang asri penuh hehijauan.
Beberapa langkah maju telah aku ambil, dan berpapasan dengan pak penjual es, yang tiba-tiba berhenti tepat di belakangku. Ia menoleh ke arah anak-anak yang sedang berkerumun tadi. Ia melihat salah satu anak yang menangis sesenggukan. Bapak itu pun membuka kotak kuning, Wadah mata pencahariannya yang sudah lusuh. Sudah tidak kuning lagi, warnanya kuning pucat. ssstt aku mendengar sesuatu,
"hey, sini dek,sini". bapak tukang es itu berteriak
"sini tak kasih es".
Jauh dilubuk hati terdalam aku berdoa, Ya Allah berikan rezeki kepada bapak tukang es itu hari ini, lancarkan rezekinya, lancarkan!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar